Contoh Laporan Penelitian Metode Pembelajaran Bahasa Arab

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

     Pada dasarnya sekolah adalah wahana proses belajar mengajar yang paling pokok, dan juga sebagai proses tingkah laku ditimbulkannya melalui latihan atau pengalaman. Dalam proses belajar ini seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan alat inderanya. Karena itu pentingnya pendidikan, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen serta pendidikan diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik, ini berarti tujuan belajar siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat suatu kecenderungan anak menjadi pasif karena hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Jadi gurulah yang memegang kunci dalam proses belajar mengajar di kelas.

     Alam kegiatan belajar mengajar apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebabnya itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang sakit, lapar ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.

     Peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas. Dalam pengajaran Bahasa Arab, terdapat kekurangan dan kesulitan yang sering dihadapi guru. Selama ini pelajaran Bahasa Arab kurang diminati siswa. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor, diantaranya model/metode pengajaran guru yang belum menarik bagi siswa, pelajaran bahasa Arab yang kurang variatif, serta minat siswa dalam pelajaran bahasa Arab yang rendah, dan lainnya.

      Dari uraian tersebut, maka penulis melakukan observasi kelas Bahasa Arab dengan judul : “MODEL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB di MA TUMA’NINA YASIN METRO”.

B. Identifikasi Masalah

     Pembelajaran Bahasa Arab yang selama ini kurang diminati peserta didik, sudah semestinya seorang guru mempunyai dan menerapkan model ataupun metode pembelajaran yang efektif, yang mampu menarik minat peserta didik. Selain itu, seorang guru seyogyanya mampu menggunakan alat ataupun media penunjang pembelajaran yang relevan, sesuai perkembangan teknologi dan zaman. Sehingga dengan itu, pembelajaran terkesan menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai target pembelajaran.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

     Dalam observasi ini, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana proses pembelajaran dalam pelajaran Bahasa Arab ?
Apakah media pembelajaran memiliki dampak pada minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Arab?

D. Tujuan Observasi

     Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran Bahasa Arab yang efektif penerapan metode, model serta media pembelajaran.

E. Manfaat Observasi

     Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pengelolaan pembelajaran khususnya bagi guru yang mengajar bahasa Arab, yaitu sebagai berikut :

1.    Memiliki gambaran tentang pembelajaran bahasa Arab yang efektif
2.    Dapat mengidentifikasikan permasalahan yang timbul di kelas, sekaligus mencari solusi pemecahannya.
3.    Dipergunakan untuk menyusun program peningkatan efektivitas pembelajaran Bahasa Arab pada tahap berikutnya Manfaat bagi siswa adalah sebagai landasan bagi siswa dalam pembelajaran Bahasa  Arab.

F. Metodologi Observasi

1. Tempat Observasi
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Surya Buana Malang, Jalan Gajayana IV Malang. Kelas yang diteliti adalah VII-A dengan jumlah siswa 33 siswa

2. Waktu Observasi
Observasi ini dilaksanakan pada,
Hari             : Selasa
Tanggal        : 06 Mei 2014
Waktu          : Pukul 08.00 – 09.30 WIB

1.    Metode Pengumpulan Data
       Data observasi ini dikumpulkan melalui wawancara dan catatan lapangan. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam kelas.

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

       Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendasarkan dirinya pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

       Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

       Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.


BAB II

KAJIAN TEORI

A.  Landasan Teoritis

     Mengajar merupakan proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Untuk menerapkan pembelajaran Bahasa Arab yang efektif, efisien dan lebih menyenangkan, dibutuhkan metode, model atau strategi pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran adalah cara yang dapat digunakan untuk membelajarkan suatu materi ajar. Untuk dapat melakukan tidak memerlukan keahlian khusus namun memerlukan satu atau lebih teknik. Beberapa contoh metode pembelajaran yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode ekspositori, metode tanya jawab, metode diskusi dan lain sebagainya.

     Selain dengan menerapkan metode, model dan startegi pembelajaran yang tepat, seorang guru juga harus pandai memotivasi peserta didik. Dengan motivasi, peserta didik akan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran dan diharapkan akan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan. Menurut Wina (2008: 250), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai usaha dan aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.

     Bahasa Arab adalah merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan orang lebih dari 200.000.0000 umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara. Dan karena ia merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan agama Islam sedunia, maka tentu saja ia merupakan bahasa yang paling besar signifikasinya bagi ratusan juta muslim sedunia baik yang berkebangsaan Arab maupun bukan.
Ada beberapa metode dalam menyampaikan ilmu diantaranya:

A.    Metode dengan menanyakan kesimpulan.

      Yaitu dengan cara istinbat atau menyimpulkan sutu permasalahan atau contoh-contoh yang telah di sampaikan seorang guru.

Faidah atau manfaat dari metode ini adalah:
1.membuat siswa untuk lebih berfikir atas kesimpulan dari dirinya sendiri.
2.membuka pintu kesuksesan dalam mendidik para murid.
3.melatih seorang murid agar memiliki rasa percaya diri.

B. Metode Latihan.
     Yaitu dimulai dari kaidah kemudian misal atau contoh.

C. Metode dengan Ceramah atau Likoaan.
    Yaitu seorang guru yang menyampaikan materi sedangkan para siswa mendengarkan apa-apa yang di sampaikan guru.

D. Metode Qiyasi
     Yaitu kalimat yang agak sukar di pahami maka berikanlah contoh yang mendekati kepada  kaidah.
E. Metode Campuran
     Yaitu gabungan atau campuran antara metode  istinbat dengan kiyasi.

F. Metode Khiwariyah (Diskusi)
    Metode ini adalah metode yang di dalamnya memuat tentang tanya jawab atau berdiskusi. Dan metode ini sangat bermanfaat dan berguna di dalam pembelajaran pada masa awal bagi murid. Metode ini membiasakan mereka untuk menerapkan dari apa-apa yang nampak di depan mereka dengan keterangan yang teratur. Dan mengungkapkan pendapat mereka dengan tanpa rasa takut dan tanpa rasa minder. Dan mengajak mereka untuk menyelidiki sehingga mereka memiliki pengetahuan yang baru dan membangkitkan kecerdasan akal serta ketangkasan ide/gagasan. Dan dari metode ini terdapat bermacam-macam golongan.

BAB III

HASIL OBSERVASI

A. Gambaran Objek Observasi

1.  Identitas Narasumber
Nama Lengkap           : Afrizal, S.Pd. I
Pendidikan Terakhir    : S1 Pendidikan Bahasa Arab IAIN Lampung
Jabatan                       : Guru Bahasa Arab

2. Pelaksanaan Observasi
Tempat                        : Kelas XI MA Tuma’ninah Yasin Metro
Jumlah Peserta didik    : 33 siswa
Hari                             : Selasa
Tanggal                        : 06 Mei 2014
Waktu                          : 08.00 – 09.30 WIB
Materi                          : Al- Mihnatu Wal Hayat


B. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Arab di Tuma’ninah Yasin Metro

    Dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Arab di Tuma’ninah Yasin Metro, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode langsung dan Tanya jawab.

a)    Kegiatan Awal
       •  Membuka pelajaran
       Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik menjawab salam kepada guru dilanjutkan berdo’a bersama.
       •  Mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar
        Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
       • Apersepsi
        Setelah perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik. Guru memulai pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.


b)    Kegiatan Inti
•    Guru menjelaskan materi pelajaran
Guru  memulai pelajaran dengan membacakan khiwar dalam teks di ikuti siswa.¬¬¬¬ Saat observasi berlangsung, guru hanya duduk di kursi, menjelaskan materi pelajaran dan memberikan kosa kata yang ada dalam teks.
•    Melakukan tanya jawab Proses tanya jawab antara guru dan peserta didik dilakukan saat guru menjelaskan dan saat guru telah selesai menjelaskan materi pelajaran. Anak didik dan guru saling menanyakan kosa kata.
•    Guru memberikan latihan kepada brberapa peserta didik
Latihan diberikan setelah seluruh pertanyaan dari peserta didik terjawab dan peserta didik sudah dianggap paham dengan materi yang dipelajari. Guru menyuruh peserta didik menerjemahkan beberapa baris khiwar sesuai yang dalam teks buku.

c)    Kegiatan Akhir.
•    Menutup proses pembelajaran Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik untuk tetap belajar di rumah. Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberikan salam.

C.     Deskripsi Proses Pembelajaran Bahasa Arab di Tuma’ninah Yasin Metro

       Hasil observasi yang dilakukan, saat proses pembelajaran berlangsung guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. namun menciptakan suasana yang demikian, guru menjadikan suasana yang lebih serius atau formal.Suasana demikan membuat siwa lebih konsentrasi terhadap materi yang diberikan. Sedikit humor-humor ringan membuat peserta didik lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

         Siswa mengikuti pelajaran dengan tenang dan mengikuti instruksi guru. Suasana pembelajaran menarik, kondusif, dan sukses. Akan tetapi metode yanf dilakukan guru membuat peserta didik kurang santai dan kurang menikmati pembelajaran.

D.    Faktor-faktor yang Mempengarui Kesuksesan Pembelajaran Bahasa Arab di Tuma’ninah Yasin Metro

         Berikut ini merupakan faktor pendukung suksesnya kegiatan belajar mengajar Tuma’ninah Yasin Metro :

1.    Guru
Faktor pendukung yang terutama berasal dari guru. Guru menciptakan suasana belajar yang informal, tetapi tetap terarah. Suasana santai tetap terarah dengan penerapan metode yang sesuai dan disukai peserta didik.

2.    Peserta didik
Guru mengajar di Tuma’ninah Yasin Metro dengan keadaan peserta didik tertib dan kondusif. Dengan demikian, proses pembelajaran tentunya dapat belajar dengan baik

3.    Suasana dan Kondisi
Suasana dan kondisi juga sangat mendukung suatu proses pembelajaran. Kondisi ruang belajar yang ditemui sangat nyaman dan bersih. Dengan ruangan yang dilengkapi dengan perlengkapan belajar mengajari.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

     Berdasarkan pembahasan dan uraian yang telah disajikan terdahulu, maka berikut dikemukakan kesimpulan observasi bahwa proses pembelajaran Bahasa Arab di Tuma’ninah Yasin Metro berjalan dengan optimal dan kondusif. Hal ini dikarenakan guru selalu mempertimbangan metode, model atau strategi yang tepat digunakan untuk suatu materi pelajaran didalam proses pembelajaran.Metode yang digunakan yaitu metode langsung dan tanya jawab. Metode mungkin kuat dalam proses pembelajarn muhadatsah namun kurang dalm proses pemaham isi sehingga Proses pembelajaran Bahasa Arab berjalan dengan optimal namun kurang disenangi oleh peserta didik.
Blogger
Disqus

No comments