MAKALAH SPI - Sejarah Peradaban Islam Di Turki dan India

SEJARAH PERADABAN ISLAM DI TURKI

A. Sejarah Timbulnya Kerajaan Islam Turki Usmani
      Bangsa turki adalah bangsa pemberani dan mempunyai rasa disiplin yang tebal. Mereka terdiri dari beberapa macam suku bangsa. Ada disebut bangsa turki saljuk, ada yang disebut turki usmani. Turki saljuk telah berkembang behasil menguasai baghdad, sayang akhirnya lenyap dihancurkan pasukan mongol. Kemudian timbulah turki usmani yang berhasil berkembang luas, dan yang sekarang kita sebut bangsa turki. 
Jalan perkembangan turki usmani dapat kita ikuti sebagai berikut: 
1. Kabilah ughuz
Kabilah itulah yang menurunkan bangsa turki usmani mereka berasal dari sebelah utara tiongkok kemudian pindah ke negara turkistan hingga zaman abad ke XIII M karena terdesak bangsa mongol
2. Sulaiman 
Pada waktu terjadi penyerbuan dari bangsa mongol yang dipimpin oleh jenghis khan kewilayah turki usmani kemudian mereka pindah ketempat lain dibawah pimpinan sulaiman tetapi malang nasib pemimpin itu sewaktu menyebrangi sungai efrad, tenggelamlah dia sampai mati. Kemudian diganti oleh putranya yang bernama erthaghrol ( 1227-1279)
3. Erthaghrol
Dalam pengembangan itu, Erthaghrol menjumpai pasukan yang sedang bertempur didekat angora yaitu pasukan turki bani saljuk melawan pasukan mongol. Waktu itu Erthaghrol segera menggabungkan diri pada pasukan bani saljuk untuk menggempur  pasukan mongol. Berkat pertolongan erthaghrol itu pasukan bani saljuk mendapat kemenangan. Atas jasa erthaghrol mendapat hadiah dari sultan alaudin sebuah daerah didekat broessa. Setelah erthahgrol mati diganti oleh putranya usman( 1294)
4. Sultan aludin dari bani saljuk
Kerajaan turki saljuk itu di bawah pimpinan sultan alaudin yang berpusat di timur tengah dan anatolia (daerah republik turki sekarang). mereka berhasil menguasai daerah anasiyah di bagian barat. Dia sering juga mengadakan penyerbuan ke daerah bizantium yang mendapat bantuan dari usman dan ternyata menang. Oleh sebab itu usman mendapat anugrah pangkat amir dari alaudin.
5. Penyerbuan pasukan mongol
Pada tahun 1300 M bani sajuk mendapat serbuan dari pasukan mongol, pada saat itulah sultan alaudin wafat. Keadaan turki sangat kacau, terpecah belah menjadi beberapa amirat. Sedang amir usman sendiri pada daerahnya yang merdeka di daerah timur konstantinopel.

B. Perkembangan Keadaan Usman Turki Usmani
1.  Usman Pendiri Turki Kesultanan Turki Usmani
a. Setelah alaudin wafat, usman putra erthagharol berhasil mendirikan kerajaan yang di beri nama turki usmani.
b. Kerajaan turki usmani itu di dirikan pada tahun 1290 m yang mejnadi raja pertama adalah usmani. Daerah hanya sekitar kota broessa. Pada waktu yang singkat, dia berhasil merebut kota brossa kemudian di jadikan ibu kotanya (1317).
c. masa pemerintahan usman yaitu (1290-1326m). Setelah waktu dia diganti dengan putrnya yang bernama urkhan beliu menyerbu bizantium
2. Keadaan Kerjaan Byzantium
Kerajaan byzantium itu merupkan kerajaan kristen ortodok yunani, berpusat di konstantinopel yang pengaruhnya di hadapkan dunia timur mulai abad ke VII kerjaan besar itu berangsur-angsur menjadi lemah.
Sebab-sebab kelemahan byzantium dari luar.
a. Sejak jaman kholifah abu bakar asidik(632m) wilayah kerajaan bizantium satu persatu mulai jatuh kedalam kekuasaan islam.  Seperti:seria, palestina, mesir dan lain-lain.
b. Penahlukan-penahlukan dari kerajan turki saljukterhadap daerah tijan tium seperti di asia kecil.
c. Serbuan-serbuan dari turki usman yang berhasil menduduki daerah-daeran bijan tium dibalkan
d. Perampokan-perampokan dari bangsa slafia dan bilgaria terhadap daerah-daerah bijan tium dibalkan.
3.Sebab-Sebab Byzantium Dibalkan
a. Kekeruhan di bidang pemerintahan akibat adanya korupsi uang suap, fitnah dan penghianatan.
b. Timbulnya bahaya wabah yang mengancam penduduk, karena kurangnya perhatian terhadap kesehatan masyarakat.

C. SULTAN URKAHN(1326-1360M)
1. Usaha Dalam Negri
a. Membentuk pasukan baru (yanissaris) yang di bentuk tahun 1330m di bawah pimpinan mentri pertahanan alaudin pasukan tersebut terdiri dari terdiri dari pemuda-pemuda islam, pemuda kristen dan pemuda yahudi yang hidup di dalam asrama dengan pendidikan pokok  berjiwa kesatuan kebangsaan turki usmani dan berjiwa agama islam
b. Menyusun undang-undang dasar pemerintahan yang baru
c. Mendirikan pabrik mata uang
2. Usaha Luar Negri
a. Melakukan penyerbuan-penyerbuan bijan tium di asia dan berhasil menduduki kota necomedia, nicia dan kota-kota di daerah asia kecil.
b. Menyerbu ke wilayah bijan tium di eropa yang berhasil menduduki semenanjuk gallepoli(yunani). Sehingga byzantium tinggal memiliki beberapa kota di pesisir.

D. SULTAN MURAD I ( 1360-1389 )
1. Usaha Dalam Negeri
Mengadakan konsolidasidan stabilisasi dalam negeri dengan menundukkan daerah-daerah turki. Saljuk di asia kecil di angora yang kemudian dimasukkan pada daerah turki usmani.
2. Usaha Luar Negeri
a. Mengadakan penyerbuan di eropa yang berhasil menaklukan daerah valasche, daerah rumeliadam kota adrianopel.
b. Setelah murod satu menduduki adrianopel, kota tersebut dijadikan ibu kota kerajaan turki usmani di bumi eropa timur, dan pada zaman itu berdirilah dua kerajaan besar islam di eropa, satu di balkan dan satunya di spanyol.
3. Arti Penaklukan Murad I Di Eropa Timur
a. Merupakan pengepungan total atas kerajaan byzantium, dan terisolasinya daerah itu dari daerah kerajaan eropa yang lain.
b. Suatu ancaman langsung terhadap eropa yang sangat di khawatirkan mereka bila kerajaan islam turki usmani dapat bertemu dengan kekuasaan islam di eropa berbentuk bulan sabit yang mengancam benua eropa.
Akibat Perpindahan Ibu Kota  Ke Adrianopel
a. Murad I dengan mudah menaklukan daerah eropa timur ( balkan ), yaitu: kerajaan servia, bulgaria dan dapat mengalahkan pasuka slevia di kassavo.
b. Menjadikan timbulnya keinsyafan musuh-musuh murad I bentuk persatuan kerajaan-kerajaan didaerah balkan untuk menghalau kekuasaan turki usmani dan bumi eropa timur.

E. SULTAN BIYAZID ( 1389-1402)
Murad I wafat disergap seorang pasukan slavia di kassavo, kemudian di ganti putranya yang bernama biyazid I. Dia itu oleh rakyatnya digelari “yaldrum” artinya petir, sebab gerak cepat dan tangkas dalam medan perang.
1. Usaha dalam negeri
Membentuk kader-kader pemuda yang terdidik baik, kemudian diserahi tugas penting dalam bidang militer dan bidang pemerintahan. Biyazid terus meluaskan daerahnya menaklukan salonoki dan semenanjung morea.
2. Usaha luar negeri
Biyazid berhasil menaklukan pasukan gabungan slavia dan hongaria dibawah raja sigismund dalam pertempuran di nicopolis ( 1396 M).
a. Raja biyazid juga menyiapkan pasukan untuk mengempur kerajaan sevia, bulgaria dan rumania, sertam manyiapkan pasukan untuk menyerang byzantium, tetapi maksud tersebut terhalang oleh datangya serbuan dari tentara timur lenkh di angora ( 1402 M). Oleh karena itu pasukan beyazid I diarahkan ke nagora.
3. Akibat penyerbuan bangsa mongol ( timur lenkh )
Dalm usaha menangkis serbuan dari pasukan timur lenkh itu biyazid I menderita kekalahan di angora, dan dia terdiri tertangkap yang kemudian ditawan dalam kurungan besi. Dan akhirnya setelah selama 8 bulan dalam tawaran itu biyazid I wafat karena kesal dan sedih hatinya (1402).
4. Peristiwa berikut berakibat
a. Amir-amir daerah turki di asia melepaskan diri dari pusat kerajaan turki usmani.
b. putra-putra biyazid I juga saling berebut kekuasaan. Keadaan seperti tersebut diatas itu berlarut-larut hingga kurang lebih tahun 1403 M. Yaitu setelah kerajaan dipegang oleh Muhammad ke I ( pengganti biyazid ).

F. SULTAN MUHAMMAD I ( 1403-1421)
Muhammad I adalah putra biyazid I yang bungsu. Dia bisa menjadi raja sebab putra yang sulung diberitakan sudah mati dalam pertempuran dengan pasukan mongol di angora.
Usaha-usaha muhammad I 
a. muhammad I berusaha mengadakan stabilisasi dengan terpaksa memerangi daerah yang sudah terpecah-pecah akibat serbuan pasukan mongol pada zaman ayahnya dahulu. Perjuangan itu dikerjakan sampai 10 tahun lamanya, dengan hasil yang baik.
b. Kemudian selama 8 tahun lagi muhammad I berusaha mengembalikan wibawa turki di daaerah eropa timur dengan jalan mengadakan perjanjian damai dengan byzantium dan republik venesia. Adanya usaha-usaha dari muhammad I itu daulah turki usmani bangun tegak kembali.

G. SULTAN MURAD II ( 1421-1451 M )
1. Serbuan dari raja-raja eropa. 
a. pertempuran didekat belgadro ( 1442 ). Disana pasukan tuki bertempur melawan pasukan gabungan ( serbia, bulgaria, bosnia, albania, rumania dan hulgaria ) dibawah pimpinan raja hunyodi dari hungaria dalam pertempuran itu pasukan turki kalah.
b. dalam tahun 1443 M terjadi pertempuran lagi antara pasukan turki melawan pasukan gabungan tersebut ditambah pasukan salib. Kali itu pun pasukan turki menderita kekalahan lagi.
2. Perjanjian Szegedin Tahun 1444 M ( di hongaria )
Adanya kekalahan turki terus diadakan perjanjian szegedin yang isinya :
a. Serbia mendapat kemerdekaan kembali
b. Rumania bergabung dengan hongaria
c. Peperangan di hentikan selama 10 tahun
Perjanjian tersebut di tanda tangani di bawah sumpah kitab suci al qur’an dan injil.
3. Pertempura Berkobar Kembali
Setelah perjaajian di tanda tangani murad II merasa sudah aman. Kemudian ia ingin hidup sebagai orang sholeh di tempat yang sunyi ( ia seorang ahli tasawuf  ).
namanya. Dalam keadaan yang demikian pasukan gabungan yang dipimpin oleh hunyodi dahulu itu mengingkari janjinya. Sekali lagi mengadakan penyerbuan mendadak kewilayah turki sampai oesisir laut hitam.
Murad II mendengarkan tindakan penghianatan perjanjian itu kemudian turun dari tempat ketafakuran itu, terus memanggul senjata dengan di kawal 40 ribu pasukan menyerbu hongaria, dengan mendapat kemenangan yang gemilang.
Hasil dari pembalasan murad II itu, servia dan bosnia kembali menjadi kekuasaan turki usmani ( 1451 ). Mulai saat itu kekuasaan turki di balkan tegak kembali.

H. SULTAN MUHAMMAD II AL-FATIH (1451-1481 M)
       Sultan muhammad II memusatkan usahanya untuk menaklukan kerajaan Byzantium yang berpusat di konstantinopel.
Keadaan konstatinopel
a. Kota tersebut di sebelah selatan dilindungi laut Marmora dan di sebelah utara di lindungi pelabuhan Tanduk emas. Kecuali itu konstatinopel di perbentengi pagar yang berlapis-lapis dan berbentengkan parid yang dalam dan lebar.
b. Setelah tampak jelas akan adanya penyerbuan dari pasukan turki, byzantiumminta bantuan kepada Paus, tetapi permintaan bantuan itu berhasil.
1. Penyerbuan Muhammad Ii Ke Byzantium (1453)
a. Dengan kekuatan pasukan 250 ribu oarang, pasukan muhammadII menyerbu Byzantum dari arah barat(balkan). Sedang di bagian timur(di selat borporus) di jaga armada Turki untuk menghalangi bantuan yang di tunjukan pada konstatinopel.
b. Kontatinopel di kepung pasukan turki selama 53 hari, sehingga mereka kehabisan perbekalan peraang dalam mempertahankan serangan dari Turki itu.
c. Tanggal 28 mei 1453 m pasukan Turki serentak menyerbu ke dalam kota. Kaisar konstatin palaelogus mempertahankan mati-matian. Namun demikian Byzantium akhirnya kalah dan kaisar tersebut mati dalam membela negaranya itu sebagai ksatria.
2. Tindakan Terhadap Daerah Takluk Byzantium
a. Setelah Byzantium takluk Sultan Muhammad II menuju Gereja Aya Shafia untuk salat mengucap syukur kepada ALLAH atas anugrah-NYA. Yang kemudian gereja tersebut di jadikan Masjid Raya oleh Sultan. Sejak itu Muhammad II bergelar”Muhammad AL-Fatih”.
b. Kota konstatinopel di jadikan ibu kota Kesultanan Turki Usmani dan di ganti nama”Istambul”(=Tahta-Islam).
c. Memberi kemerdekaan yang seluas-luasnya bagi pemeluk agam Kristen dan para penganut mazhabnya.
3. Arti Jatuhnya Konstatinopel Bagi Sejarah Dunia
a. Konstatinopel jatuh berarti tenggelamnya kerajaan Byzantium (Romawi Timur),  lawan terbesar dari kerajan-kerajan islam.
b. Kontatinopel jatuh berarti hilangya kekuatan yang membendung islam untuk meluaskan daerah ke Eropa.
c. Kontatinopel merupakan pusat ilmu pengetahuan Yunani Kuno Orthodox Yunani. Maka dengan jatuhnya kota tersebut banyak para ahli ilmu pengetahuan Yunani melarikan diri ke Itali hingga menjadi salah satu sebab dari timbulnya Renaissance di Eropa 
d. Menjadikan pindahnya pusat agama Katolik Yunani ke Moskow. Hal ini pada hakekatnya merupakan pangkal permulaan pemisahaan antara Eropa Barat (Room-Katolik) yang hingga sekarang ini menjadi blok Eropa Barat dan blok Eropa Timur yang berlainan (kapitalisme dan komunisme)
e. Konstatinopel yang merupakan pelabuhan trans itu dalam perdagangaan antara Asia-Eropa. Hubungan dagang Asia-Eropa putus, karena konstatinopel jatuh amaka bangsa Baratterpaksa mencari jalan laut ke Asia(oleh Vasco da Gama, Bartolomeus Diaz, Cristop Colombus).
f. Kanstatinopel jatuh berarti membuka jalan bangsa Turki Usmani ke Eropa. Pasuakan Turki menyerbu ke Eropa yang kedua kalinya dan mendapat perlawana dari Venesia(pedagang kaya), dan perlawan dari Humberg.(a.L.I  Karel V). Ketika itu telah merupakan kerajaan dunia yang di takuti.
4. Masa kejayaan dan masa kemunduran Turki
        Turki mencari puncak kemegahanya di bawah pemerintah Sultam Sulaiman I (1520-1566). Ketika iru kerjaan turki meliputi seluruh pantai Afrika Utara dari Algeria samapi Somalia seluruh Asia kecil dan Asia tengah sampai Persia, seluruh Balakan dan Rusia Selatan.
Kerajaan Turki yang megah itu mulai menurun di jaman pemerintahan Sultan Murat III (1574-1595 m) kemudian Turki mengalami kemundura sekali dari dalam hingga abad XIX.
5. Masa Kemunduran
a. Sebab-sebab kemunduran Turki
1. Tidak adanya penganti-pengganti yang kuat.
2. Adanya perebutan kekuasaan di kalangan istana.
b. Sejak jaman Murad III samapai zaman Sultan Muhammad II Turki di sebut di ”Jntan Sakit”.
c. Turki dapat sehat kembali setelah di hapuskan system kesultanan (1923 m) dan adanya pemberahuan Turki dari system kesultanan menjadi rebublic yang di pimpin oleh Nustafa Kemal Pasha Ataturk (1923 m). 



SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA KERAJAAN MUGHAL (INDIA)

1. Asal-usul Kerajaan Mughal 
  Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.
   Kerajaan Mogul (Mughal-pen) ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M) salah satu dari cucu Timor Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1494 M.
   Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Kala itu Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody di Delhi. Permohonan  itu langung diterimanya. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kota Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju Delhi. Pada 21 April 1526 M, terjadilah pertempuran yang dahsyat di Panipat. Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memaski kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mughal di India.
   Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warisan keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal telah memberi warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang sebelumnya identik dengan agama Hindu.
   Babur bukanlah orang India. Syed Mahmudunnasir menulis, “Dia bukan orang Mughal. Di dalam memoarnya dia menyebut dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya dikenal sebagai dinasti Mughal. Sebenarnya Mughal menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka perang dari Persia di Asia Tengah, dan meskipun Timur (Timur Lenk) dan semua pengikutnya menyumpahi nama itu sebagai nama musuhnya yang paling sengit, nasib merekalah untuk dicap dengan nama itu, dan sekarang tampaknya terlambat untuk memperbaiki kesalahan itu.”
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor berdirinya Kerajaan Mughal adalah:
1. Ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia
2. Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India.

Raja-Raja Mughal
   Selama masa pemerintahannya Kerajaan Mughal dipimpin oleh beberapa orang raja. Raja-raja yang sempat memerintah adalah:
1. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530) adalah : Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mughal. Masa kepemimpinannnya digunakan untuk membangun fondasi pemerintahan. Awal kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh, utamanya dari kalangan Hindu yang tidak menyukai berdirinya Kerajaan Mughal. Orang-orang Hindu segera menyusun kekuatan gabungan, namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran. Sementara itu dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan Babur dengan pimpinan Muhammad Lodi. Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat menumpas kekuatan Lodi pada tahun 1529. Setahun kemudian yakni pada tahun 1530 Babur meninggal dunia.
2. Humayun (1530-1556), Sepeninggal Babur, tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh anaknya yang bemama Humayun. Humayun memerintah selama lebih dari seperempat abad (1530-1556 M). Pemerintahan Humayun dapat dikatakan sebagai masa konsolidasi kekuatan periode I. Sekalipun Babur berhasil mengamankan Mughal dari serangan musuh, Humayun masih saja menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada tahun 1450 Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia.
Di pengasingan ia kembali menyusun kekuatan. Pada saat itu Persia dipimpin oleh penguasa Safa¬wiyah yang bernama Tahmasp. Setelah lima belas tahun menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia, Humayun berhasil menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi pada tahun 1555 M. Ia mengalahkan ke¬kuatan Khan Syah. Setahun kemudian, yakni pada tahun 1556 Humayun meninggal. Ia digantikan oleh putranya Akbar.
1. Akbar (1556-1605), Pengganti Humayun adalah raja Mughal paling kontroversial. Masa pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai sebuah dinasti Islam yang besar di India. Ketika menerima tahta kera¬jaan ini Akbar baru berusia 14 tahun, sehingga seluruh urusan pemerintahan dipercayakan kepada Bairam Khan, seorang penganut Syi’ah. Di awal masa pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang masih ber¬kuasa di Punjab. Pemberontakan yang paling mengancam kekuasaan Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan pemberontak berusaha memasuki kota Delhi. Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan tersebut sehingga terjadilah peperangan dahsyat yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M. Himu dapat dikalah¬kan dan ditangkap, kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh. Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan-persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik.
Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah kerajaan besar. Dua gerbang India yakni kota Kabul sebagai gerbang ke arah Turkistan, dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia, dikuasai oleh pemerintahan Mughal. Menurut Abu Su’ud, dengan keberhasilan ini Akbar bermaksud ingin mendirikan Negara bangsa (nasional). Maka kebijakan yang dijalankannya tidak begitu menonjolkan spirit Islam, tetapi bagaimana mempersatukan berbagai etnis yang membangun dinastinya. Keberhasilan Akbar mengawali masa kemajuan Mughal di India.
    1. Jahangir (1605-1627), Kepemimpinan Jihangir yang didukung oleh kekuatan militer yang besar. Semua kekuatan musuh dan gerakan pemberontakan berhasil dipadamkan, sehingga seluruh rakyat hidup dengan aman dan damai. Pada masa kepemimpinannya, Jehangir berhasil menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1614 M) Kangra. Usaha-usaha pengamanan wilayah serta penaklukan yang ia lakukan mempertegas kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar.
    2. Syah Jihan (1628¬-1658) tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit disintegrasi mulai tumbuh pada pemerintahannya. Hal ini sekaligus menjadi ujian terhadap politik toleransi Mughal. Dalam masa pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan. Tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan, namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar Singh Bundela kemudian diusir. Pemberontakan yang paling hebat datang dari Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan. Pemberontakan ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 pemberontakan inipun dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati.
   Pada masa ini para pemukim Portugis di Hughli Bengala mulai berulah. Di samping mengganggu keamanan dan toleransi hidup beragama, mereka menculik anak-anak untuk dibaptis masuk agama Kristen. Tahun 1632 Shah Jahan berhasil mengusir para pemukim Portugis dan mencabut hak-hak istimewa mereka. Shah Jehan meninggal dunia pada 1657, setelah menderita sakit keras. Setelah kematiannya terjadi perang saudara. Perang saudara tersebut pada akhirnya menghantar Aurangzeb sebagai pemegang Dinasti Mughal berikutnya.
    1. Aurangzeb (1658-1707), Aurangzeb (1658-1707) menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan Mughal sebagai entitas Muslim India nyaris hancur akibat perang saudara. Maka pada masa pemerintahannya dikenal sebagai masa pengembalian kedaulatan umat Islam. Penulis menilai periode ini merupakan masa konsolidasi II Kerajaan Mughal sebagai sebuah kerajaan dan sebagai negeri Islam. Aurangzeb berusaha mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik keagamaan Akbar.
    2. Bahadur Syah (1707-1712), Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri. Raja-raja sesudah Aurangzeb mengawali ke¬munduran dan kehancuran Kerajaan Mughal.
Bahadur Syah menggantikan kedudukan Aurangzeb. Lima tahun kemudian terjadi perebutan antara putra-putra Bahadur Syah. Jehandar dimenangkan dalam persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai raja Mughal oleh Jenderal Zulfiqar Khan meskipun Jehandar adalah yang paling lemah di antara putra Bahadur. Penobatan ini ditentang oleh Muhammad Fahrukhsiyar, keponakannya sen¬diri.
   Dalam pertempuran yang terjadi pada tahun 1713, Fahrukhsiyar keluar sebagai pe¬menang. Ia menduduki tahta kerajaan sampai pada tahun 1719 M. Sang raja meninggal ter¬bunuh oleh komplotan Sayyid Husein Ali dan Sayyid Hasan Ali. Keduanya kemudian meng¬angkat Muhammad Syah (1719-1748). Ia kemudian dipecat dan diusir oleh suku Asyfar di bawah pimpinan Nadzir Syah. Tampilnya sejumlah penguasa lemah bersamaan dengan terjadinya perebutan kekuasaan ini selain memperlemah kerajaan juga membuat pemerintahan pusat tidak terurus secara baik. Akibatnya pemerintahan daerah berupaya untuk melepaskan loyalitas dan integritasnya terhadap pemerintahan pusat.
    1. Jehandar (1712-1713), Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760¬-1806) Kerajaan Mughal diserang oleh pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani. Kekalahan Mughal dari serangan ini, berakibat jatuhnya Mughal ke dalam kekuasa¬an Afghan. Syah Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan jabatan sebagai sultan.
Akbar II (1806-1837 M) pengganti Syah Alam, membe¬rikan konsesi kepada EIC untuk mengembang¬kan perdagangan di India sebagaimana yang diinginkan oleh pihak Inggris, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris harus menja¬min penghidupan raja dan keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi awal masuknya pengaruh Inggris di India.
    2. Bahadur Syah (1837-1858). Bahadur Syah (1837-1858) pengganti Akbar II menentang isi perjanjian yang telah disepa¬kati oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konflik antara Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Bahadur Syah, raja terakhir Kerajaan Mughal diusir dari istana pada tahun (1885 M). Dengan demikian ber¬akhirlah kekuasaan kerajaan Islam Mughal di India.

2. Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mughal 
1. Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan
1. Perluasan wilayah. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa pemerintahan Aurangzeb.
2. Menjalankan roda pemerintahan secara, pemerintahan militeristik.
3. Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bercorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan kemiliteran
4. Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad.
5. Para pejabat dipindahkan ¬dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak pakai.
6. Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani. 
2. Bidang Ekonomi
a. Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.
b. Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang dimilikinya dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya untuk menyetorkan penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga terikat terhadapnya.
c. Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa propinsi utama pada imperium ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan system zabt. Sejumlah pembayaran tertentu dibebankan pada tiap unit tanah dan harus dibayar secara tunai. Besarnya beban tersebut didasarkan pada nilai rata-rata hasil pertanian dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil pajak yang terkumpul dipercayakan kepada jagirdar, tetapi para pejabat lokal yang mewakili pemerintahan pusat mempunyai peran penting dalam pengumpulan pajak. Di tingkat subdistrik administrasi lokal dipercayakan kepada seorang qanungo, yang menjaga jumlah pajak lokal dan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen jagirdar, dan seorang chaudhuri, yang mengumpulkan dana (uang pajak) dari zamindar.
d. Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) -Perusahaan Inggris-India Timur- untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka mengekspor katun dan busa sutera India, bahan baku sutera, sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak dan jenis logam lainnya dalam jumlah yang besar.
3. Bidang Agama
1. Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India. Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan simbol-simbol agama yang di kedepankan. Umar Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia. Penelitiannya menyimpulkan, “Din-i-llahi itu merupakan (semacam Ideologi/dasar pemerintahan Akbar) dan Pancasilanya bagi bangsa Indonesia. 
2. Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk terutama dari kasta rendah yang merasa disia-siakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh. Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu percampuran budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal.
3. Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim India adalah penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa Mughal memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya.
4. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan terhadap mazhab hukum, tariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi’i.
5. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fatwa Alamgiri. Kodifikasi ini menurut hemat penulis ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari’at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-i- Ilahi.
4. Bidang Seni dan Budaya
1. Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.
2. Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
3. Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.
3. Sebab-sebab kemunduran dan keruntuhan Kerajaan Mughal 
Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri.Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana berikut ;
1. Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat. 
2. Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC. 
3. Dominasi Inggris diduga sebagai faktor pendorong kehancuran Mughal. Pada waktu itu EIC mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian dan sekaligus memenuhi kebutuhan istana, EIC mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung kasar. Karena rakyat merasa ditekan, maka mereka, baik yang beragama Hindu maupun Islam bangkit mengadakan pemberontakan. 
4. Mereka meminta kepada Bahadur Syah untuk menjadi lambang perlawanan itu dalam rangka me¬ngembalikan kekuasaan kerajaan. Dengan demikian, terjadilah perlawanan rakyat India terhadap kekuatan Inggris pada bulan Mei 1857 M. Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah. Inggris kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap para pemberontak. Mereka diusir dari kota Delhi, rumah-¬rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur Syah, raja Mughal terakhir, diusir dari istana (1858 M). Dengan demikian berakhirlah sejarah kekuasaan dinasti Mughal di daratan India.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melak¬sanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan¬-sultan sesudahnya.
4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.

Blogger
Disqus

No comments