Makalah Administrasi Pendidikan - Birokrasi Di Sekolah



KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya hingga dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdullilah tepat pada   waktunya yang berjudul BIROKRASI DI SEKOLAH
   Makalah ini berisikan tentang administrasi dan organisasi yang ada di sekolah.
   Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
   Akhir kata, saya sampaikan terima kasih . Semoga Allah senantiasa meridhai usaha kami, Amin.



                                                                                                                        Metro, 14 maret 2014


                                                                                                                        Penulis
                                               




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1.
A.    Latar Belakang...................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah..............................................................................................1
C.     Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
1.      Pengertian birokrasi……...................................................................................2
2.      Cirri-ciri birokrasi.............................................................................................2
3.      Konsep birokrasi...............................................................................................3
4.      Fungsi birokrasi………………………………………………………………3
BAB III PENUTUP......................................................................................................4
A.    Kesimpulan........................................................................................................4
B.     Saran..................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................5




BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Sekolah sebagai organisasi didalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitandan saling menentukan. Sedang bersifat unik karena sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar,tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia.
  1. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini;
  1. Apa pengertian birokrasi?
  2. Bagaimana konsep dan ciri birokrasi?
  1. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini;
  1. Untuk mengetahui organisasi yang terdapat di sekolah
  2. Pelengkap tugas makalah







BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Birokrasi

BIROKRASI, berasal dari kata BUREAUCRACY (bahasa inggris bureau+cracy),
 diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administrative maupun militer.[1]
Berbagai definisi birokrat
Dalam kamus bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai:
1.      Sistem pemerintah yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan
2.      Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya
3.      Pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai yang tidak dipilih oleh rakyat
4.      Cara pemerintahan yang dikuasai oleh pegawai negeri.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa birokrasi selalu identik dengan pegawai
negeri yang kerjannya lamban, bertele-tele dan berliku-liku dalam memberikan layanan.

B.     Ciri-ciri birokrasi

Selain definisi birokrasi diatas juga terdapat cirri yang penting menurut max webber,
Yaitu:
1.      Divisi pekerjaan dan alokasitanggung jawab yang spesifik;
2.      Adanya level hirarki otoritas;
3.      Adanya kebijakan peraturan, dan regulasi tertulis;
4.      Impersonal yaitu birokrasi ada pada lingkungan yang universal atau berlaku pada organisasi apapun;dan
5.      Pengembangan dan perpanjangan karier administratif.
Kelima karakteristik birokrasi ini juga mencirikan birokrasi dalam administrasipendidikan baik dalam sistem pemerintah maupun dalam persekolahan.
            Khusus pada sistem administrasi pendidikan disekolah kegiatanya dilaksanakan olehpara profesional kependidikan dibawah kordinasi kepala sekolah seperti guru, konselor, ahli  kurikulum, dan prefesional dibidang kependidikan, sebagai organisasi profesional pada lembaga sekolah tidak ada jabatan struktural yang mengacu pada sisten eselonering. Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah bukan jabatan structural, tetapi salah satu anggota profesional kependidikan diberi tugas untuk memimpin dan melaksanakan sistem administrasi sekolah dengan fokus kegiatan pada pembelajaran.

C.     Konsep birokrasi menurut MAX WEBER, yaitu;

Max Weber terkenal dengan konsepsinya mengenai tipe ideal (ideal typhus) bagi setiap otoritas legal dapat digunakan,yaitu:[2]
1.      Tugas-tugas pejabat diorganisir atas dasar aturan yang berkesinambungan;
2.      Tugas-tugas tersebut dibagi atas bidang-bidang yang berbeda sesuai dengan fungsi-fungsinya, yang masing-masing dilengkapi dengan syarat otoritas dan sanksi-sanksi;
3.      Jabatan-jabatan tersusun secara hirarkis, yang disertai dengan rincian hak-hak control dan pengaduan (complaint);
4.      Aturan-aturan yang sesuai dengan pekerjaan diarahkan baik secara teknis maupun secara legal.dalam kedua kasus terebut manusia yang terlatih menjadi diperlukan;
5.      Anggota sebagai sumber daya organisasi berbeda dengan anggota sebagai individu pribadi;
6.      Pemegang jabatan tidaklah sama dengan jabatanya;
7.      Administrasi didasarkan dokumen-dokumen tertulis dan hal ini cenderung menjadikan kantor (biro) sebagai pusat organisasi modern;dan
8.      Sistem-sistem otoritas legal dapat mengambil banyak bentuk, tetapi dilihat pada bentuk aslinya, sistem tersebut tetap berada dalam suatu staf administrasi birokratik.
Weber juga menyatakan,birokrasi itu sistem kekuasaan, dimana pemimpin (superordinat) mempraktekkan control atas bawahan (subordinat) sistembirokrasi menekankan pada aspek “disiplin”. Sebab itu, weber juga memasukkan birokrasi sebagai sistem legal-rasional. Legal artinya tunduk pada aturan-aturan yang tertulisdan dapat disimak oleh siapa pun juga. Rasional artinya dapat dipahami, dipelajari, dan jelas penjelasan sebab akibatnya.

D.    Fakta-fakta birokrasi

Dalam dunia pendidikan , sebuah organisasi sangat diperlukan dalam rangka memperlancar fungsi dan proses pendidikan. Dalam menjalankan fungsi organisasi pendidikan tidaklah dapat dipisahkan dengan birokrasi. Pada dasarnya, birokrasi ini hakikatnya adalahsalah satu perangkat yang fungsinya untuk memudahkan pelayanan public. Birokrasi digunakan untuk dapat membantu mempermudah dalam memberikan pelayanan pendidikan yang pasti akan mempengaruhi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Namun terdapat gejala atau fakta yang menunjukkan bahwa birokrasi tidak mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari fakta-fakta berikut;
1.      Adanya keterlambatan dalam mensosialisasikan tentang perubahan kurikulum;
2.      Menurut laporan banyak pungutan liar pada instutusi pendidikanyang bermula dari birokrasi yang salah;
3.      Penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara birokratik sentralistik;
4.      Pembayaran tunjangan guru yang lamban dikarenakan rumitnya birokrasi;
5.      Keterlambatan penerbitan ijazah SD s/d SLTA disinyalir karena birokrasi yang lamban;
6.      Menurut penelitian ditemukan bahwa birokrasi pendidikan ternyata mengidap patologis yang tingkat keparahannya cukup memprihatinkan.paling tidak dalam penelitian tersebut ditemukan empat jenis:
a.       Rigiditas pelayanan
b.      Pungutan birokrasi
c.       Formalitas aktivitas birokrasi, dan
d.      Sikap instruktif aparat.
7.      Mentalitas birokrasi yang dilumuri KKN rupanya masih melekat dimatapublik setiap kali berhadapan dengan aparatur pemerintah dan cara kerja mereka yang lambatdan berbelit-belit serta berbiaya yang tinggi. Anggapan negatif menemukan aktualisasinya pada keefektifan dan ketidakefisienan mereka dalam melayani masyarakat.[3]
  
  








BAB III

PENUTUPAN

A.    Kesimpulan

1.      Pada dasarnya, birokrasi ini hakikatnya adalah salah satu perangkat yang fungsinya untuk memudahkan pelayanan publik.
2.      Sekolah termasuk jenis otoritas legal. Kepala sekolah ditetapkan berdasarkan aturan yang ada dan dibatasi periode atau waktunya. Ketaatan guru pegawai tidak semata-mata pada kepala sekolah tapi juga pada aturan yang sudah ditetapkan
B.     Saran

Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya harapkan saran dari pembaca agar kedepannya dapat menyempurnakan makalah ini. Agar dapat memberikan informasi dan tambahan sumber belajar yang dapat diterima dengan baik.















DAFTAR PUSTAKA

-          WJS, poerwadarminta, 2007, kamus umum bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
-          Albrow,martin, birokrasi, (Yogyakarta, Tiara Wacana, cet.3, 2004)


[1]  Wjs, poerwadarminta, 2007, kamus umum bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
[2]  Martin albrow, birokrasi, (Yogyakarta: Tiara Wacana, cet.3, 2004)
[3]
Blogger
Disqus

No comments