Makalah Pendekatan Sistem Pendidikan Islam




KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena penyusunan makalah ini dapat diselesaikan, dengan harapan makalah ini dapat membantu proses pembelajaran.Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada keharibaan junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat bimbingan beliaulah kita sekarang hidup dalam Iman dan Islam, sehingga kiranya kita dapat melanjutkan perjuangan risalah beliau hingga akhir hayat.
Makalah ini disusun berkenaan dengan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.Dalam makalah ini penyusun akan membahas tentang “Konsep Dasar dan Pendekatan sistem Pendidikan Islam”. Kami tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang ikut terlibat membantu untuk kelancaran penyusunan makalah ini dan terimakasih pula kami ucapakan kepada Bapak Basri, MAg sebagai dosen pembimbing mata kuliah ilmu pendidikan islam, serta arahan dalam tekhnik penyusunan makalah ini.
Semoga apa yang telah kami kerjakan kiranya bermanfaat kepada kita semua, dan tak lupa pula kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, agar kami dapat melakukan perbaikan dalam penyusunan kedepan.


Metro, 20 September 2013

Penulis
           






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL         
KATA PENGANTAR    
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Tujuan Pembahasan
C.    Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar Pendidikan Islam
1.     Pengertian Ta’dib
2.     Pengertian Ta’lim
3.     Pengertian Tarbiyah
B.     Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan Islam
1.      Pendekatan Pengalaman
2.      Pendekatan Kebiasaan
3.      Pendekatan Emosional
4.      Pendekatan Keteladanan
C.     Ciri-Ciri Sebuah Sistem Dam Komponennya
a.       Sistem Ibadah
b.      Pembinaan Rohani
c.       Pendidikan Intelektual
d.      Pendidikan Jasmani
D.     Perbedaan Pendidikan Islam dan pendidikan non Islam
E.      Prinsip-prinsip Sistem Pendidikan Islam
1.      Prinsip Tauhid
2.      Prinsip Intregasi
3.      Prinsip Keseimbangan
4.      Prinsip Kesamaan
5.      Prinsip pendidikan seumur hidup
6.      Prinsip keutamaan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Dewasa ini sering terjadi diskusi berkepanjangan berkenaan dengan wacana apakah Islam memiliki konsep tentang pendidikan ataukah tidak. Sementara para ahli beranggapan, bahwa Islam tidak memiliki konsep, karena itu maka penerapan pendidikan selama ini, hanyalah mengadopsi konsep dan sistem pendidikan barat, yang kini mendominasi sistem pendidikan secara global.dalam makalah ini penulis akan memaparkan bahwa islam juga mempunyai konsep dalam pendidikan beserta sistem dan prinsip pendidikan islam.

B.       Tujuan Pembahasan
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencakup pengertian istilah tarbiyah,ta’lim,ta’dib dan pendidikan islam. Analisis ini dimaksudkan untuk mendapatkan konsep yang lebih tepat tentang pendidikan islam.

C.      Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bab, Bab pertama berisi pendahuluan, kemudian Bab kedua berisi pembahasan yang dibahas yakni Konsep Dasar dan Pendekatan Sistem Pendidikan Islam, dan selanjutnya pada Bab ke tiga berisi kesimpulan sekaligus penutup dari pembahasan.
                                                                                               









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Dasar Pendidikan Islam
Yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah pandangan hidup yang mendasari seluruh aktifitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka diperlukan landasan dan pandangan hidup yang kokoh dan kmprehensif, serta tidak berubah. Hal ini karenatelah diyakini kebenarannya yang telah teruji oleh sejarah. Kalau nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang dijadikakn dasar pendidikanitu bersifat relatif da temporal, maka pendidikan akan mudah terombanh ambing oleh kepentingan dan tuntutan sesaat yang bersifat teknis dan pragmatis.
Sebagai aktifitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar  yang dijadikan landasan kerja. Dengan daar ini akan memberi arah bagi pelaksanaan pendidikan  yang telah diprogramkan. Dalam konteks ini,dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam hhendaknya meruoakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengantarkan peserta didik kearah pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang terpenting dari pendidikan Islam adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah (hadis).
Terdapat dalam Al-Qur’an, surat Asy-Syura ayat 52, yang artinya: “Dan demikian kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al-Qur’an Itu cahaya yang kami beri petunjuk dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang  benar.”
Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya: “Sesungguhny a orang mu’min yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-nya dan memberikan nasihat kepada hamba-Nya, sempurna akal pikiranya, serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajran-Nya selam hayatnya, maka beruntung dan memoleh kemenangan ia.”
Adapun konsep dasar pendidikan islam mencakup pengertian istilah tarbiyah, ta’lim dan ta’bid. Abdurrahman An-Nahlawi mengemukakan bahwa menurut kamus Bahasa Arab, lafaz At-Tarbiyah berasal dari tiga kata, pertama, raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh. Makna ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 39. Kedua, rabiya-yarba yang berarti menjadi besar.  Ketiga, rabba-yarubbu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga dan memelihara.
Konsep-konsepnya yaitu:
1.      At Ta’dib
      Ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.[1]
      Dalam struktur telaah konseptualnya,ta’dib sudah mencakup ilmu pengetahuan(‘ilm), pengajaran (ta’lim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). dengan demikian, ta’dib lebih lengkap sebagai terminologi yang mendeskripsikan proses pendidikan islam yang sesungguhnya.

2.      At Ta’lim
      Ta’lim adalah proses pemberian pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, dan penanaman amanah, sehungga terjadi penucian(tazkiyah)atau pembersihan diri manusia dari segala kotoran yang menjadikan diri manusia itu berada dalam satu kondisi yang memungkinkan untuk menerima al-hikmah serta mempelajari segala yang bermanfaat baginya dan yang tidak diketahuinya.ruang lingkup at-ta’lim mencakup dari fase bayi, anak-anak, remaja dan orang dewasa.
Kata ta’lim menurut Fattah merupakan proses yang terus menerus diusahakan manusia sejak lahir. Sehingga satu segi telah mencakup aspek kognisi dan pada segi lain tidak mengabaikan aspek afeksi dan psikomotorik. Fattah juga mendasarkan pandangan tersebut pada argumentasi bahwa Rasulullah saw, diutus sebagai Muallim, sebagai pendidik dan Allah SWT sendiri menegaskan posisi Rasul-Nya yang demikian itu dalam surat Al-Baqarah: 151.
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
3.      At Tarbiyah
Kata Tarbiyah merupakan masdar dari rabba-yurabbi-tarbiyatan. Kata ini ditemukan dalam Al-Qur;an surat Al-Isra ayat 24.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Kedua rabiya-yarba dengan wazan khafia-yakhfa,yang berarti menjadi besar. atas makna iniah Ibnu Al Arabi mengatakan:
فمن يك سائلا عنى فإنى بمكة منزلى وبها ربيت
“jika orang bertanya tentang aku,maka mekah adalah tempat tinggalku dan disitulah aku dibesarkan”
Ketiga rabba-yarubbu dengan wazan madda-yamuddu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga dan memelihara.
Dari ketiga asal kata di atas dapat disimpulkan bahwa tarbiyah terdiri dari empat unsur,yaitu:
Ø  Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh.
Ø  Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam.
Ø  Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada kebaikan dan kesempurnaan yang layak baginya.
Proses ini dilaksanakan secara bertahap
Dengan demikian, secara umum dapat kita katakana bahwa pendidikan islam itu adalah pembentukan kepribadian muslim, iman sekaligus amal.

B.     Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan Islam
Pendekatan sistem adalah suatu proses kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, memilih problem mengidentifikasi syarat-syarat pemecahan problem serta memilih alternatif pemecahan problem yang paling tepat mengevaluasi hasil dan merevisi sebagaian atau seluruh sistem yang dilaksanakan sehingga memenuhi kebutuhan dalam memecah masalah secara lebih baik.
Secara pengertian sistem adalah gabungan dari komponen-komponen yang terorganisasi sebagai satu kesatuan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang di tetetapkan. Pendekatan sistem dalam pendidikan Islam adalah suatu proses kegiatan mengidentivikasi seluruh komponen-komponen dalam pembelajaran Islam untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pendidikan agama Islam.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan islam
1.      Pendekatan pengalaman
      Pendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai –nilai keagamaan baik secara individual maupun kelompok. Metode yang dipakai dalam pendekatan pengalaman , diantaranya :
a.       Metode eksperimen (percobaan)
b.      Metode drill (latihan)
c.       Metode sosiodarma dan bermain peranan
d.       Metode pemberian tugas belajar dan resitasi

2.      Pendekatan Pembiasaan
      Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa di rencanakan terlebih dahulu dan berlalu begitu saja tanpa dipikirkan lagi[2]. Metode mengajar yang perlu dipertimbangkan untuk dipilih dan digunakan dalam pendekatan pembiasaan antara lain :
a.       Metode latihan(drill)
b.      Metode pemberian tugas
c.       Metode demonstrasi
d.      Metode eksperimen

3.      Pendekatan Emosional
      Pendekatan emosional ialah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam meyakini ajaran islam serta dapat merasakan mana yang baik dan mana yang buruk.[3]

4.      Pendekatan Keteladanan
      Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan,baik yang berlangsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah , perilaku pendidikan dan tenaga pendidikan lain yang mencerminkan akhlak terpuji.,maupun yang tidak langsung melalui suguhan beberapa kisah keteladanan.[4]

C.     Ciri-Ciri Sebuah Sistem Dam Komponennya
Setiap sistem yang hanya mementingkan satu segi manusia dan memisahkan nya dari segi lain akan terjerumus dalam kesalahan dan kehancuran untuk yang lain. Islam di samping yakin akan adanya banyak segi manusia, jasmani, akal, dan rohaninya dengan berbagai kebutuhan dan daya setiap itu meyakini pula kesatuan dan keterpaduan. Wujud manusia tersebut dan tidak mungkin di pisah-pisahkan satu dengan yang lain fitrah sempurna yang berjalan menurut garis yang telah di tetepkan Allah SWT roh, akal, tubuh membentuk satu wujud yang utuh yang disebut manusia.

Bentuk-Bentuk Sistem Pendidikan Islam
a.       Sistem Ibadah
Bentuk sistem pendidikan Islam yang paling utama adalah ibadah tetapi ibadah menurut sistem ini perlu di jelaskan. Ibadah tidaklah terbatas hanya pada amal ibadah yang sudah dikenal seperti : sholat, puasa, zakat yaitu kebaktian yang hanya di tunjukkan kepada Allah SWT mengambil petunjuk hanya dari Nya saja, tentang segala persoalan dunia dan akhirat dab kemudian mengadakan hubungan yang terus menerus dengan Allah tentang semuanya itu.Sholat, puasa, zakat, haji dan seluruhnya adalah ibadah serta semua pikiran, perasaan manusia bila tujuannya buat Allah dan dia sudah mengucapkan shalat, tidak hanya sebagai hiasan bibir.

b.      Pembinaan Rohani
Roh yaitu suatu yang masih, samar dan belum jelas batasannya semua yang tidak terjangkau oleh indera, menurut mereka, berarti tidak ada. Sedangkan roh bukanlah sesuatu yang bisa dijangkau dengan indera ia adalah sesuatu yang tidak mempunyai wujud.Tetapi kita akan mengatakan bahwa roh itu adalah kekuatan yang menghubungkan manusia dengan sesuatu yang tidak diketahui, dengan sesuatu yang tidak mungkin ditangkap oleh indera mempelajari sesuatu yang tidak tertangkap oleh indera adalah salah satu aktivitas roh. Mimpi memperoleh satu berita adalah salah satu bentuk aktivitas roh. Aktivitas-aktivitas itu hanyalah merupakan aktivitas sampingan. Tugas pokok roh sebenarnya adalah mengadakan kontak atau hubungan dengan Allah merupakan pemeliharaan kehidupan manusia penuntun kepada kebenaran merupakan penghubung antara manusia dengan Allah SWT. Islam untuk membina rohani memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah Al-Qur’an memiliki suatu kekuatan membangunkan hati dari kebekuan.

الم يعلم ان الله له ملك السموت والارض (البقرة: ۱۷)

“Tidaklah kau ketahui bahwa Allah yang menguasai kerajaan langit dan bumi.”

c.       Pendidikan Intelektual
Pembinaan otak dan pembinaan jasmani dengan dasar-dasar kerohanian yang berhubungan adalah suatu bangunan yang sempurna dan terpadu.  Dengan akal manusia dapat membedakan yang satu dari yang lainnya mengenal kemampuannya memahami cara menggunakannya serta menciptakan sesuatu yang baru dari “benda” yuang diperolehnya dari lingkungan baik dibumi maupun di langit.Roh yang selalu mempunyai kontak dengan Tuhan dan memperoleh hidayah menemukan kebenaran dan menundukkan akal agar berjalan di atas kebaikan Islam menghormati tenaga akal mendorongnya dan membinanya supaya berjalan di atas jalan yang benar. Islam memulai pembinaan akal dengan membatasi pandangan akal itu.Dengan demikian tenaga akal itu akan terhindar dari cengkraman hal-hal ghaib tidak bisa dijangkau oleh akal.

d.      Pendidikan Jasmani
Jasmani bukan hanya otot, panca indera, dan kelenjar-kelenjarnya tetapi juga potensi yang sangat energik yang muncul dari jasmani dan terungkap melalui perasaan jiwa itu secara totalitas dengan rasa, pikir dan karsanya tak lain adalah pantulan jasmani.Islam dalam membina tubuh dan energi potensial itu memperhatikan dua hal sekaligus yaitu memperhatikan tubuh dari segi bahwa ia adalah tubuh supaya tubuh itu menemukan tujuan psikologis yang ada kaitannya. Sabda Nabi “Tubuhmu itu mempunyai hak yang harus kau penuhi yaitu memberikan, memberi kesempatan istirahat, membersihkannya dan membinanya supaya kuat dengan berolah raga, memanah, berkuda dengan tujuan menguatkan dan melatih badan agar tahan menderita dan kuat bekerja keras.Shalat melukiskan adanya hubungan jasmani, wudhu adalah tingkah laku jasmani meskipun mempunyai makna rohaniah, maksudnya membersihkan badan sebelum melakukan shalat. Shalat itu sendiri adalah gerakan jasmani yang sekaligus diiringi oleh konsentrasi pikiran dan perasaan serta tubuh bekerjasama dalam menjaga kesucian, pikiran dan perasaan bila tidak demikian maka rusaklah shalat. Rohani, akal dan jasmani adalah jaringan-jaringan yang luas dan komplek saling berhubungan sekaligus saling bertentangan, perasaan takut perasaan ingin, perasaan cinta dengan perasaan benci, percaya pada yang dapat dijangkau indra dan percaya kepada yang tidak dapat dijangkau indra dan sebagainya, semuanya itu merupakan jaringan-jaringan pada tempat yang berbeda dan bertentangan, namun di samping berlawanan dan bertentangan ia juga berguna dalam membawa manusia kedalam kehidupan, untuk memperkuat bangunan manusia itu seluruhnya dan terus berkembang.

D.    Perbedaan Pendidikan Islam dan Pendidikan Non Islam
Pendidikan Islam adalah merupakan bagian dari ajaran Islam, dimana tujuan utamanya adalah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai pengetahuan agama,  sedangkan pendidikan umum adalah suatu bagian pendidikan dimana tujuannya umum adalah suatu bagian pendidikan dimana tujuannya berbeda dengan pendidikan Islam yaitu membina dan mendasari dengan ilmu-ilmu umum untuk kesenjangan dan kemaslahatan manusia di dunia.       
Model pendidikan Islam yang berorentasi kepada pola pikir bahwa nilai-nilai lama yang konservatif dan ascetic yang harus dilestarikan dalam sosok seorang muslim. Sedangkan model pendidikan non Islam berorientasi pada pola pikir untuk menatap zaman yang berikutnya dan menjawab tantanganzaman.
Kurikulum pendidikan Islam tetap terpelihjara pada prinsip keseimbangan dan kesatuan watak asli yang islam.




E.     Prinsip-prinsip Sistem Pendidikan Islam
Muhammad al-Faisal al-Saud menulis bahwa suatu system pendidikan yang disusun berdasarkan nilai-nilai al-Qur’an merupakan suatu system transformasi nilai-nilai al-Qur’an itu sendiri dengan jaminan bahwa karakteristik umat Islam akan terpelihara integritas dan kelurusannya.
Prinsip-prinsipnya :

1.      Prinsip Tauhid
Prinsip tauhid merupakan prinsip dalam pendidikan Islam dan setiap sesuatu yang disebut islami sebagai konsekuensi lagis dari prinsip tauhid sehingga akan muncul konsekuensi dalam bentuk pengakuan yang tulus, bahwa tuhanlah satu-satunya sumber otoritas yang serba mutlak.

2.      Prinsip Integrasi
Suatu prinsip integrasi yang seharusnya dianut bahwa dunia merupakan jembatan menuju kampung akhirat karena itu mempersiapkan manusia secara utuh merupakan hal yang tidak dapat dielakan, agar masa kehidupan duniawi benar-benar bermanfaat sebagai bekal kehidupan akhirat.

3.      Prinsip Keseimbangan
Karena ada prinsip tauhid dan integrasi maka prinsip keseimbangan merupakan kemestian sehingga dalam pengembangan dan pembinaan manusia tidak muncul kepincangan dan kensenggangan yaitu keseimbangan antara material dan spiritual, unsure jasmani dan rohani.Dalam aspek lain dari keseimbangan ini adalah prinsip pengembangan dan pembinaan mansusia sebagai individu dan kemasyarakatan.

4.      Prinsip persamaan
Prinsip ini berasal dari prinsip yang pertama dan prinsip dasar tentang manusia yang mempunyai kesatuan asal, tidak ada diskriminasi jenis kelamin dan sebagainya.Menurut catatan ahli sejarah, karena prinsip persamaan yang diisyaratkan dalam ajaran Islam antara lain yakni melapungkan jalan cepatnya dakwah islam khususnya pada masyarakat dianak benun India dulu.

5.      Prinsip pendidikan seumur hidup
Prinsip ini pula ditekankan karena Islam memang mendambakan umatnya betul-betul tidak berhenti belajar dan memulainya sejak dini. Sesungguhnya prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan manusia dalam kaitan dengan keterbatasan manusia sepanjang hidupnya dihadapkan pada tantangan dan godaan yang dapat menjerumuskannya.

6.      Prinsip Keutamaan
Prinsip keutamaan adalah inti dari segala kegiatan pendidikan dengan dengan prinsip ini ditegaskan bahwa pendidikan bukanlah sekedar proses mekanik, melainkan merupakan suatu proses yang dimiliki ruh dimana segala kegiatannya diwarnai dan ditujukan kepada keutamaan-keutamaan.

















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.
2.      Ta’lim adalah proses pemberian pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, dan penanaman amanah, sehungga terjadi penucian(tazkiyah) atau pembersihan diri manusia dari segala kotoran yang menjadikan diri manusia itu berada dalam satu kondisi yang memungkinkan untuk menerima al-hikmah serta mempelajari segala yang bermanfaat baginya dan yang tidak diketahuinya.ruang lingkup at-ta’lim mencakup dari fase bayi, anak-anak, remaja dan orang dewasa
3.      Pendidikan Islam itu adalah pembentukan kepribadian muslim, iman sekaligus amal.
4.      Pendekatan Sistem adalah suatu proses kegiatan mengidentifikasi kebutuhan, memilih problem mengidentigikasi syarat-syarat pemecahan problem serta memilih alternatif pemecahan problem yang paling tepat mengevaluasi hasil dan merevisi sebagaian atau seluruh sistem yang dilaksanakan sehingga memenuhi kebutuhan dalam memecah masalah secara lebih baik.









DAFTAR PUSTAKA


al-Attas,muhammad al-naquib,konsep pendidikan dalam islam , 1988,Mizan,Bandung

bahri saiful,zain aswan,strategi belajar mengajar, 1997,PT.rineka cipta,jakarta

umar bukhari,Ilmu Pendidikan Islam,2010,Amzah,jakarta

Ramayulis,ilmu pendidikan islam,2011,kalam mulia,jakarta


[1] Muhammad al-naquib al-Attas,konsep pendidikan dasar islam,Bandung,Mizan,1988,h.66
[2] Syaiful bahri djamarah dan aswan zain.Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta:PT Rineka Cipta,1997),h.70
[3] Ibid,h.73
[4] Ramayulis,op.cit.h.181
Blogger
Disqus

No comments