Makalah Peran Motivasi Dalam Administrasi Pendidikan
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena penyusunan makalah ini dapat diselesaikan, dengan harapan
makalah ini dapat membantu proses pembelajaran.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada
keharibaan junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat bimbingan beliaulah
kita sekarang hidup dalam Iman dan Islam, sehingga
kiranya kita dapat melanjutkan perjuangan risalah beliau hingga ahir hayat.
Makalah ini disusun berkenaan dengan salah satu
tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan.Dalam makalah ini penyusun akan
membahas tentang Pearan Motivasi dalam Administrasi Pendidikan. Kami tak lupa
pula mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang ikut terlibat membantu
untuk kelancaran penyusunan makalah ini dan terimakasih pula kami ucapakan
kepada ibu Marsaid,M.Pd.I sebagai dosen pembimbing mata kuliah
Administrasi Pendidikan.serta arahan dalam tekhnik penyusunan makalah ini.
Semoga apa yang telah kami kerjakan kiranya
bermanfaat kepada kita semua, dan tak lupa pula kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun, agar kami dapat melakukan perbaikan dalam
penyusunan kedepan.
Metro
18 Maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
1
1.1
Latar Belakang................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
2.1.Pengertian Motivasi......................................................................................... 2
2.2 Jenis, Fungsi dan Tujuan Motivasi ............................................................... 2
2.2.1 Jenis motivasi...................................................................................... 3
2.2.2 Fungsi motivasi................................................................................... 3
2.2.3 Tujuan motivasi.................................................................................. 3
2.3 Aspek-Aspek yang Dimotivasi........................................................................ 4
2.4 Hal-hal yang Mempengaruhi Prestasi............................................................ 5
2.4.1 Kemampuan untuk berprestasi........................................................... 5
2.4.2 Upaya
Meningkatkan Motivasi.......................................................... 6
BAB III KESIMPULAN................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi adalah salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh seseorang
selain kemauan dan kemampuan dalam mencapai tujuan. Saat ini, banyak
program-program motivasi yang dapat kita jumpai dalam berbagai forum, bahkan
juga ada dalam media cetak maupun elektronik. Dalam media cetak banyak beredar
buku-buku tentang motivasi, sedangkan dalam media elektronik, beberapa stasiun
televisi swasta menayangkan program motivasi.
Dalam pandangan kami, para generasi muda saat ini kurang memiliki motivasi,
atau salah menempatkan motivasi (memiliki motivasi semu). Sebagai contoh,
ketika kita belajar hanya untuk dapat nilai yang bagus, ketika rajin kuliah
hanya untuk memenuhi presensi, atau ketika ikut organisasi hanya untuk
mendapatkan suatu predikat. Padahal idealnya sebagai seorang muslim dan
muslimah, motivasi kita hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Melihat
fenomena tersebut,penulis akan memaparkan sedikit tentang peran motivasi dalam
administrasi pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Mengapa motivasi
begitu berpengaruh dalam kehidupan?
1.2.2 Apa tujuan
motivasi?
1.2.3 Apa saja
upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui
pengaruh motivasi dalam kehidupan
1.3.2 Memberikan
dorongan kepada seseorang agar berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan
1.3.3 Untuk mengetahui
upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Motivasi
Motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja seseorang, karena
kinerja seseorang tergantung dari motivasi, kemampuan, dan lingkungannya.
Motivasi seseorang ditentukan oleh intensitas motifnya. Dalam hal memotivasi
bawahan, seorang manajer berhadapan dengan dua hal yang mempengaruhi orang
dalam bekerja, yaitu kemampuan dan kemauan. Kemauan dapat diatasi dengan
pemberian motivasi, sedangkan kemampuan dapat diatasi dengan mengadakan diklat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kinerja manusia yang tampak
dipengaruhi oleh fungsi motivasi dan kemampuannya.
Motivasi adalah upaya membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok
sehingga ia atau mereka melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki
untuk memcapai tujuan yang telah ditetapkan.
Motivasi mempunyai
beberapa unsur penggerak, yaitu:
a. Situasi motivasi
Situasi motivasi menjelaskan tentang perlunya suasana hubungan, baik formal
ataupun informal, antara pihak yang memotivasi dan pihak yang dimotivasi.
Hubungan ini pada dasrnya adalah komunikasi. Komunikasi akan efektif apabila
terjadi interaksi antara motivator dan pihak yang dimotivasi, adanya pesan, dan
umpan balik yang bermakna. Situasi motivasi hendaknya kondusif agar pihak yang
dimotivasi dapat menggunakan dorongan yang ada dalam dirinya untuk melakukan
kegiatan guna mencapai tujuannya.
b. Upaya motivasi
Upaya memotivasi mencakup kegiatan menarik, mendorong, membimbing, dan
mengarahkan dorongan yang terdapat pada diri orang-orang yang dimotivasi supaya
mereka melakukan tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Kegiatan yang bertujuan
Unsur ini mencakup kegiatan, perbuatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh
pihak yang dimotivasi agar terfokus pada pencapaian tujuannya. Agar kegiatan
itu dapat mencapai tujuan, maka tujuan tersebut harus dipahami, diyakini, dan
dimiliki dengann penuh tanggung jawab.
2.2 Jenis, Fungsi dan
Tujuan Motivasi
2.2.1 Jenis motivasi
Jenis motivasi dapat dipandang dari segi dasar pembentukan, sumber, dan sifatnya.
Dari segi dasar pembentukannya, motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
pertama motivasi bawaan yang dibawa sejak lahir, sperti dorongan untuk makan
minum bila merasa haus dan lapar, juga dorongan untuk beristirahat. Kedua
adalah motivasi yang dipelajari, yaitu motivasi yang timbul setelah seseorang
mempelajari keadaan diri sendiri atau keadaan lingkungan.
Dari segi sumbernya, motivasi terdiri dari motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul dari setiap individu, seperti kebutuhan,
kemauan, minat, dan harapan yang terdapat pada diri seseorang. Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar diri seseorang, timbul karena
adanya stimulus (rangsangan) dari luar lingkungannya.
Dilihat dari sifatnya, motivasi mencakup motivasi yang memberi harapan,
menyadarkan, dan upaya paksaan. Motivasi yang sifatnya memberi harapan yaitu
motivasi yang mendorong atau merangsang harapan, kebutuhan, dan keinginan
seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu. Motivasi yang bersifat
menyadarkan yaitu motivasi yang bersifat ajakan sehingga seseorang atau
kelompok melakukan kegiatan yang harus dikerjakan. Dalam melaksanakan jenis
motivasi ini, pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, yaitu
menarik perhatian, menggugah hati, membangkitkan keinginan, menyakinkan, dan
menggerakkan kegiatan. Sedangkan motivasi yang bersifat paksaan yaitu upaya
motivasi yang sifatnya memberi sanksi kepada sasaran yang dimotivas, seperti
sanksi administratif, fisik, sosial, dan psikologis.
2.2.2 Fungsi motivasi
Fungsi motivasi adalah sebagai pendorong, penentu arah kegiatan, dan
penyeleksi kegiatan atau perbuatan pihak yang dimotivasi. Sebagai pendorong
seseorang atau kelompok yang dimotivasi mengandung arti bahwa untuk melakukan
suatu tugas atau kegiatan, seseorang atau kelompok sering harus dimotivasi
karena tidak setiap orang mau melakukan kegiatan walapun ia tahu bahwa kegiatan
tersebut bermanfaat bagi dirinya, organisasi, dan/atau lingkungannya. Sebagai
arah penentu kegiatan, motivasi dilakukan untuk menjaga dan meluruskan kegiatan
yang telah ditetapkan sehingga oarang yang dimotivasi tetap melaksanakan
kegiatan tersebut sebagaimana seharusnya dilakukan. Sebagai penyeleksi
perbuatan, motivasi dilakukan karena terlalu banyak aktivitas yang terkadang
menyebabkan seseorang sulit menentukan aktivitas mana yang harus diprioritaskan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.2.3 Tujuan motivasi
Tujuan motivasi mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan motivasi
secara khusus adalah pertama, memberikan dorongan kepada seseorang atau
kelompok untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. Kedua, motivasi bertujuan
untuk membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok supaya berbuat sesuai
dengan yang dikehendaki. Sedangkan tujuan khusus motivasi adalah menumbuhkan
dorongan pada diri seseorang atau kelompok untuk melaksanakan tugas atau
kegiatan dalam upaya mencapai tujuan organisasi; dan membangkitkan kemauan,
keinginan, dan harapan pada diri pihak yang dimotivasi sehingga ia dapat
melakukan kegiatan sebagaimana yang dikehendaki oleh motivator.
2.3 Aspek-Aspek yang
Dimotivasi
Motivasi mendorong aspek-aspek rohaniah dalam melakukan sesuatu guna mencapai
tujuan. Aspek-aspek rohaniah tersebut adalah kebutuhan, keinginan, dorongan,
dan kata hati. Dengan kata lain, yang dimotivasi itu adalah potensi diri dari
pihak yang dimotivasi dan mencakup cita, rasa, dan karsanya.
Dalam buku Manajemen Program Pendidikan (D. Sudjana S., 2004: 153-156)
Etheridge mengemukakan bahwa aspek-aspek psikis yang dimotivasi itu meliputi
drive (dorongan atau desakan dari dalam diri manusia), stimulation
(rangsangan), level of aspiration (tingkat harapan), goal-setting (tujuan yang
ingin dicapai), crises (krisis yang dialami), dan needs (kebutuhan).
Dorongan atau desakan yang terdapat dalam diri manusia seperti rasa lapar
dan haus merupakan potensi yang mempengaruhi dan dapat mengarahkan tingkah
laku. Potensi itu dapat dimanfaatkan untuk memenuhi dorongan tersebut sebagai
upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu upaya motivasi
adalah dengan memberikan imbalan atau penghargaan terhadap kegiatan yang
memenuhi dorongan tersebut.
Stimulus adalah rangsangan terhadap pancaindera seseorang. Pancaindera
merupakan sumber untuk memulai dan melakukan aktivitas serta untuk meningkatkan
perilaku pihak yang dimotivasi. Upaya motivasi yang dapat dilakukan antara lain
adalah dengan menunjukkan dan menjelaskan kepada ealaksanan program tentang
makna dan manfaat kegiatan yang perlu dilaksanakan. Upaya selanjutnya adalah
membimbing pihak yang dimotivasi dalam melakukan kegiatan sehingga tidak
menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
Perilaku seseorang dalam mewujudkan harapannya akan menunjukkan tinggi
rendahnya harapan orang itu. Makin tinggi keberhasilan yang dicapai,
pelaksanaan program akan makin tinggi pula harapannya, serta cenderung akan
makin meningkatkan upayanya untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik. Diantara
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan harapan pelaksana program adalah
dengan membantu yang bersangkutan sehingga berhasil dalam melaksanakan kegiatan
yang harus dilaksanakan dan dengan meningkatkan kepercayaan dirinya bahwa ia
mampu dan akan berhasil dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya.
Penentuan tujuan yang dilaksanakan seseorang akan memperkuat perilaku orang
itu. Orang yang telah menetapkan suatu tujuan yang hendak dicapai cenderung
akan mengarahkan perilaku untuk mewujudkan tujuan. Tujuan yang sederhana dapat
dicapai dengan upaya yang sederhana, sedangkan tujuan yang lebih kompleks akan
menuntut upaya pencapaian yang lebih tinggi. Demikian pula ketepatan seseorang
dalam menentukan tujuan, cenderung akan membantu orang itu dalam menentukan dan
mengarahkan pelakunya untuk mencapai tujuan.
Masa krisis dapat menjadi pendorong atau pengarah perilaku. Bagi
orang-orang yang berhasil menemukan kesempatan dan tujuan baru dalam kehidupan
dan menemukan pula cara-cara memenuhinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
maka kemajuan dalam kehidupan mereka akan tercapai.
2.4 Hal-hal yang Mempengaruhi
Prestasi
2.4.1 Kemampuan untuk
berprestasi
Kemampuan dalam suatu bidang hanya bisa dimiliki seseorang apabila dia
memiliki bakat. Seseorang yang mempunyai bakat tapi tidak diberi kesempatan
untuk berkembang atau dikembangkan maka bakat tersebut tidak akan menjadi
kemampuan, begitu juga bila seseorang diberi kesempatan berkembang
oleh perusahaan tetapi tidak sesuai bakat yang dimilkinya maka pemberian kesempatan
tersebut tidaklah efektif.
Setiap orang memiliki bakat yang berbeda dalam hal intensitasnya, oleh
karenanya program kerja yang efektif sebaiknya perlu mempertimbangkan factor
bakat seseorang. Disamping bakat dan pengetahuan hal yang perlu diperhatikan
yaitu minat dan kepribadian, yang berpengaruh pada terciptannya kepuasan kerja.
Motivasi seseorang
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a) Pengaruh lingkungan fisik
b) Pengaruh llingkungan sosial terhadap
motivasi
Manusia sebagai makhluk sosial dalam bekerja tidak hanya mengejar
penghasilan saja, tetapi juga mengharapkan dirinya diterima dilingkungannya
tersebut. Ada empat faktor yang mempengaruhi suatu motivasi, yaitu :
·
Hubungan dan
pengelompokkan dengan orang lain secara informal
·
Yang bersifat formal
yaitu seperti peraturan-peraturan yang berkaitan dengan semua orang yang
bersangkutan
·
Siapa pemimpin dari
orang yang bersangkutan tersebut
·
Organisasi
c) Kebutuhan pribadi
Pada dasarnya setiap orang dikuasai oleh kebutuhan tertentu yang
mendorongnya untuk bekerja yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh latar
belakang, adat istiadat, lingkungan sosial, dan strata sosial.
2.4.2 Upaya
Meningkatkan Motivasi
Setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengauhi motivasi (kemauan)
seseorang, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah upaya untuk meningkatkan
motivasi tersebut. Terdapat beberapa Prinsip-prinsip untuk meningkatkan sebuah
motivasi , yaitu :
·
Prinsip partisipasi
·
Prinsip komunikasi
·
Prinsip mengakui andil
bawahan
·
Prinsip pendelegasian wewenang
·
Prinsip memberikan
perhatian timbal balik
·
Teknik Motivasi
Beberapa teknik memotivasi antara lain adalah berpikir positif, menciptakan
perubahan yang kuat, membangun harga diri, memantapkan pelaksanaan,
membangkitkan orang yang lemah menjadi kuat, dan membasmi sikap menunda-nunda.
Selain itu, Verma (1996) memiliki teknik motivasi yang disebut dengan prinsip
MOTIVATE.
M
= Manifest, yang artinya membangkitkan rasa percaya diri ketika pendelegasian
tugas.
O
= Open, yang artinya membangkitkan percaya diri ketika mendelegasikan tugas.
T
= Tolerance, yang artinya toleransi tehadap kegagalan, mau dan boleh belajar
dari kesalahan karena pengalaman adalah guru yang terbaik.
I
= Involve, yang artinya semua pihak terkait dalam pekerjaan (meningkatkan rasa
diterima dan komitmen).
V
= Value, yang artinya nilai yang diharapkan dan diakui dalam kinerja yang baik
(hadiah apa yang didapat dan bagaimana mendapatkannya).
A
= Align, yang artinya menyeimbangkan sasaran pekerjaan dengan sasaran individu
(orang-orang bersemangat mencapai kepuasan yang mereka inginkan).
T
= Trust, yang artinya kejujuran setiap anggota tim.
E
= Empower, yang artinya berdayakan setiap anggota tim sewajarnya (khususnya
dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya).
BAB III
KESIMPULAN
·
Motivasi adalah upaya
membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok sehingga ia atau mereka
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki untuk memcapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan, motivasi adalah salah satu unsur
penting yang harus dimiliki oleh seseorang selain kemauan dan kemampuan.
·
Motivasi mempunyai
unsur penggerak, yaitu situasi motivasi, upaya motivasi, dan kegiatan yang
bertujuan. Selain itu, motivasi juga mempunya fungsi, jenis, dan tujuan.
Selanjutnya, aspek-aspek yang dimotivasi adalah aspek-aspek rohaniah atau
aspek-aspek psikis, yang meliputi drive (dorongan atau desakan dari dalam diri
manusia), stimulation (rangsangan), level of aspiration (tingkat harapan),
goal-setting (tujuan yang ingin dicapai), crises (krisis yang dialami), dan
needs (kebutuhan).
·
Beberapa teknik
memotivasi antara lain adalah berpikir positif, menciptakan perubahan yang
kuat, membangun harga diri, memantapkan pelaksanaan, membangkitkan orang yang
lemah menjadi kuat, dan membasmi sikap menunda-nunda.
DAFTAR PUSTAKA
Husaini Usman, 2010, Manajemen, Praktik, dan Riset Pendidikan, Edisi
3, Jakarta: Bumi Aksara.